Cara Ampu Mengatasi Stres dan Kecemasan
Kamu mungkin sering mendengar kalimat ini dari teman-temanmu, "Stres aku!" Tekanan dalam kehidupan saat ini begitu banyak. Tekanan-tekanan tersebut dapat memicu stres dan kecemasan, yang sering kali membuat kita tidak bisa menghadapinya.
Sebuah data mengatakan sebanyak satu dari delapan orang Amerika usia 18-54 tahun menderita gangguan kecemasan, dengan jumlah mencapai lebih dari 19 juta orang! Penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Mental Health menunjukkan bahwa gangguan kecemasan adalah masalah kesehatan mental yang paling umum di kalangan wanita Amerika, dan menjadi masalah kedua setelah penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan di kalangan pria.
Apakah wanita mengalami kecemasan dan stres lebih tinggi?
Wanita mengalami kecemasan dan stres hampir dua kali lebih banyak daripada pria. Gangguan kecemasan merupakan penyakit mental yang paling sering ditemui di Amerika, bahkan melebihi depresi. Selain itu, kecemasan juga menjadi masalah kesehatan mental yang umum dihadapi oleh orang dewasa di atas usia 65 tahun. Setiap tahun, biaya pengobatan gangguan kecemasan mencapai 46,6 miliar dolar AS. Orang yang menderita gangguan kecemasan biasanya mengunjungi rata-rata lima dokter sebelum akhirnya didiagnosis dengan tepat.
Apakah stres dan kecemasan itu sama?
Sayangnya, stres dan kecemasan sering di anggap sama. Faktanya, salah satu gejala utama stres adalah kecemasan. Lebih dari 80 persen penyakit secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh stres.
Apakah stres memberi dampak yang berbahaya untuk kesehatan?
Ternyata, stres memiliki dampak yang lebih berbahaya daripada yang kita kira. Kamu mungkin pernah mendengar bahwa stres dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko stroke di masa depan. Baru-baru ini, sebuah brosur asuransi kesehatan menyatakan bahwa 90 persen kunjungan ke dokter layanan primer berkaitan dengan masalah yang terkait dengan stres.
Majalah Health Psychology melaporkan bahwa stres kronis dapat mengganggu fungsi normal sistem kekebalan tubuh. Penelitian juga menunjukkan bahwa individu yang mengalami stres memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap penyakit, termasuk penyakit alergi, autoimun, dan kardiovaskular.
Apakah stres dapat menghambat fungsi tubuh?
Para dokter sepakat bahwa saat mengalami stres kronis, fungsi tubuh yang tidak penting untuk bertahan hidup, seperti sistem pencernaan dan kekebalan tubuh, menjadi terhambat. "Itulah sebabnya orang sering kali jatuh sakit," kata mereka. "Bahkan, banyak juga kasus penyakit psikosomatis yang berhubungan dengan aspek emosional atau psikologis."
Apakah stres dapat mengubah perilaku seseorang?
Selain itu, stres sering kali mendorong seseorang untuk meresponsnya dengan cara yang tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol berlebihan, pola makan yang buruk, atau menjadi tidak aktif secara fisik. Hal ini merusak tubuh, selain akibat langsung dari stres itu sendiri.
Stres merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Yang membedakan adalah bagaimana kita meresponsnya untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Tekanan akan selalu ada dalam hidup, dan tekanan tersebut akan memicu stres. Penting bagi Kamu untuk menyadari bahwa Kamu tidak akan pernah dapat sepenuhnya menghilangkan stres dalam hidupmu, tetapi Kamu dapat mempelajari teknik-teknik mengatasi stres untuk mengubahnya menjadi situasi yang lebih sehat.
Posting Komentar untuk "Cara Ampu Mengatasi Stres dan Kecemasan"